Archive

Posts Tagged ‘Pacaran di kalangan remaja’

Pacaran di Kalangan Remaja

DEFINISI PACARAN

Istilah pacaran itu muncul sejak tahun 1970-an sebagai ganti ungkapan tentang muda-mudi yang saling mencintai. Artinya kedua belah pihak ada minat, maksud dan tujuan ke jenjang pernikahan. Jenjang cinta atau berpacaran ini ditempuh dalam rangka saling menjajagi, mencari, menyesuaikan dan menentukan pilihan yang tepat sebagai calon pendamping hidupnya yang sejati.”Pacaran” ada yang diartikan sebagai hubungan yang dijalani ketika seorang pria dan seorang wanita saling menyukai satu sama lain dan ingin menjajaki kemungkinan untuk melangkah ke hubungan yang lebih serius lagi, atau sebagai status yang me”legal”kan mereka untuk merasa bebas saat terlihat selalu berdua dan saling mengungkapkan ekspresi sayang, atau hubungan yang dijalani sebagai kesempatan untuk mengenal lebih dalam seseorang yang akan menjadi suami atau istri mereka di kemudian hari.

PENYEBAB PACARAN

Bila dilihat dari sudut pandang biologis. Pubertas diawali dengan adanya tanda-tanda kelamin sekunder yang akan membedakan remaja putra dan remaja putri, yaitu :

a. Tumbuh rambut dibeberapa tempat
b. Pada anak putra tumbuh jakun, sedangkan putri tumbuh buah dada
c. Suara pada anak putra merendah, sedangkan anak putri meninggi
d. Pada anak putra bahu, dada bidang, sedangkan putri adalah pinggul
e. Otot pada anak putra kelihatan besar
f. Mulai berfungsi kelenjar keringat

Selain tanda kelamin sekunder terdapat pula tanda kelamin tertier (remaja putri cenderung feminin dan remaja putra cenderung jantan).

Dari tanda-tanda inilah yang menyebabkan seorang remaja tertarik dengan kawan sejenisnya. Pada masa pra pubertas relasi bersifat homoseksual yang kemudian pada masa pubertas relasi bersifat heteroseksual. Pada masa heteroseksual secara cepat/lambat remaja akan menemukan cinta yang sebenarnya.

Bila ditinjau secara umum remaja jatuh cinta kepada lawan jenis karena beberapa hal antara lain:
a. Karakter
b.Fisik

c. Agama
d. Harta
e. Perhatian yang diberikan

SUDUT PANDANG PACARAN

Pacaran sudah menjadi hal yang lumrah dan dikenal oleh masyarakat Indonesia dan dunia. Sehingga pacaran dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, diantaranya :

1.      Pacaran dalam lingkungan

2.      Pacaran dikehidupan sosial

3.      Pacaran dalam kehidupan budaya

4.      Pacaran dalam teknologi

5.      Pacaran dalam agama

PACARAN DALAM LINGKUNGAN

Sudah kita ketahui bahwa pacaran itu bisa dilakukan dimanapun, kapanpun, dan siapapun. Maka dari itu sudah banyak tempat-tempat yang bisa dilakukan untuk berpacaran oleh kalangan remaja. Ada beberapa dampak positif dan negatifnya pacaran dalam aspek lingkungan, diantaranya :

Dampak Positif :

Jika kita berada di lingkungan yang aman, nyaman, tentram maka kita akan berasa nyaman berada di lingkungan itu sendiri. Dalam pacaran pun begitu, jika kita sering berpacaran di tempat-tempat yang menurut kita baik maka kita dan pasangan kita akan lebih tenang berada di tempat itu. Tetapi apakah baik juga pacaran di tempat keramaian? Itu tergantung kepada pasangannya masing-masing, kadang ada juga orang yang tidak suka dengan tempat keramaian karena bisa mengganggu pacaran. Sebenarnya pacaran di tempat umum itu boleh-boleh saja asal dengan tahapan yang wajar. Karena bisa mengganggu orang yang disekitar bila kita melakukan hal-hal yang dapat menyita perhatian orang. Jika kita berpacaran dalam lingkungan sekolah atau kampus maka banyak hal positif yang bisa kita ambil, diantaranya adalah, jika di sekolah atau di kampus tidak ada teman maka pastinya ada seorang pacar yang bisa menemani kita, ataupun jika kita mendapat tugas kita bisa saling berbagi pengetahuan dengan pacar kita.

Dampak Negatif :

Banyak sekali dampak negatif dari pacaran di berbagai lingkungan karena biasanya para remaja memanfaatkan lingkungan yang cenderung sepi untuk melakukan maksiat. Karena biasanya para remaja malah memilih tempat yang sepi untuk berpacaran daripada tempat yang ramai banyak dikunjungi oleh orang lain.

Terkadang pacaran juga bisa merugikan lingkungan, contohnya jika kita berpacaran di tempat terbuka biasanya enaknya kita sambil memakan atau meminum sesuatu dan tanpa kita sadari karena asiknya pacaran maka sampah minuman atau makanan itu kita buang sembarangan. Seharusnya kita jangan terlalu asik pacaran tetapi mengabaikan kebersihan lingkungan.

Pacaran juga bisa mempengaruhi sifat seseorang dari lingkungan yang biasa didatangi. Apabila kita berpacaran dengan seseorang yang mempunyai tempat tinggal di lingkungan yang menurut kita baik maka jika kita sering berkunjung ke daerah tersebut kita juga akan terbawa baik karena lingkungan yang baik pula. Tetapi sebaliknya jika seseorang tersebut mempunyai tempat tinggal yang menurut kita tidak baik dan kita sering berkunjung ke tempat tersebut dan kita terbawa oleh pergaulan di lingkungan tersebut maka secara tidak langsung kelakuan kita juga bisa terbawa tidak baik yang dikarenakan lingkungan yang tidak baik.

PACARAN DIKEHIDUPAN SOSIAL

Manusia adalah makhluk sosial yang berarti makhluk yang tidak bisa hidup sendiri dan manusia selalu bergantung kepada orang lain. Sama juga halnya dengan remaja, ketika seorang remaja memiliki seorang pacar atau bisa disebut memiliki seorang kekasih yang ingin dimengerti kita begitu sebaliknya dan saling membutuhkan satu sama lain , banyak hal- hal yang berdampak positif maupun negatif bagi kehidupan sosial disekelilingnya bagi seseorang tersebut yang memiliki pacar .

Beberapa dampak positif apabila kita sudah memiliki pacar diantaranya :

a.      Memperluas pergaulan / menambah relasi, maksudnya adalah menambah teman yang asalnya belum kita kenal. Contohnya yaitu si A mempunyai pacar si B, kemungkinan teman-teman si A tidak kenal dengan si B , begitu juga sebaliknya. Biasanya apabila belum saling kenal dengan teman-temannya maka akan dikenalkan karena bisa jadi teman yang baru dikenal itu untuk jangka pendeknya dapat bermanfaat sebagai teman curhat kalau sedang ada masalah sedangkan untuk jangka panjangnya teman itu bisa dijadikan sebagai link-link yang berguna suatu saat nanti kelak ketika kita mencari bekerja. Dengan diawali seperti itu pergaulan kita semakin luas karena banyak menambah teman baru.

b.      Motivasi meningkat, biasanya pacar memberi dorongan kepada kita untuk menjadi lebih baik, dengan motivasi dari sang pacar membuat kita lebih semangat dalam menjalankan suatu hal tentunya dengan dukungan keluarga juga.

c.      Pacar membantu kita dalam belajar, apalagi kalau pacar kita adalah orang yang pintar.

d.      Pacar akan membatu kita dalam memecahkan suatu masalah, apalagi kalau dia adalah orang yang penuh dengansolusidan seorang PROBLEM SOLVER.

e.      Pacar membantu kita dalam men-sharingkan sesuatu, ketika sedang ada masalah maupun sedang senang kita akan saling sharing atau berbagi cerita.

Beberapa dampak negatif diantaranya :

a.      Pergaulan bisa menyempit, maksudnya disini adalah kalau kita banyak menghabiskan waktu berdua dan kurang bergaul dengan teman-teman, Makin lama biasanya kita akan bergantung pada pacar.

b.      Hubungan dengan keluarga menjadi renggang, karena kita lebih banyak menghabiskan waktu berdua dengan pacar daripada keluarga di rumah, misalnya pada malam minggu disuruh untuk kumpul keluarga, tapi kita sibuk pacaran untuk malam mingguan ke suatu tempat.

c.       Stress, maksudnya apabila kita sedang frustasi dengan si pacar akibat dikecewakan yang berlebihan seperti diputusi pacar akan berakibat stress dan itu juga akan mempengaruhi dalam kehidupan social contohnya berdiam diri di kamar tidak mau bertemu siapa-siapa itu akan merusak hubungan dengan teman-teman atau keluarga walaupun pada akhirnya akan kembali seperti semula.

d.      Pertengkaran yang mengakibatkan permusuhan, apabila pacar kita direbut oleh orang lain atau pacar kita selingkuh dan kita sendiri tidak menerima,  maka akan terjadi pertengkaran. Pertengkaran yang dimaksud contohnya apabila seorang laki-laki maka akan berkelahi saling adu otot, sedangkan perempuan saling jambak. Biasanya akan timbul rasa dendam kemudian akan bermusuhan karena sudah dikhianati

e.      Menjadikan hidup boros, orang yang pacaran akan selalu berkorban untuk pacarnya. Bahkan uang yang seharusnya untuk ditabung bisa habis untuk bersenang-senang: membelikan hadiah pacarnya, membeli pulsa, mentraktir, nonton Film, dan yang lainnya.

f.        Tidak setia dengan pasangannya jika sudah menikah, karena masing-masing ingat dengan pacarnya yang lama, dan selalu membanding-bandingkan antara suami/ istrinya yang syah dengan pacarnya yang lama.

Dengan adanya dampak positif maupun negative seperti yang disebutkan diatas, ada baiknya kita menghindari dampak-dampak yang negative karena secara tidak langsung itu semua dapat merusak hubungan kita dengan orang lain dan yang pasti diri sendiri.

PACARAN DALAM KEHIDUPAN BUDAYA

Sebagaimana yang telah kita ketahui istilah pacaran ini dulu sangatlah asing dan tak dikenal oleh para remaja seperti sekarang ini, namun pada dewasanya pacaran sudah merebak bak jamur di musim penghujan baik itu dalam lingkup kota maupun desa pada kalangan remaja di abad ini.

Para remaja ini seolah membuat suatu tradisi kebudayaan baru yang dalam hal ini mengusung pacaran sebagai suatu budaya pada masanya. Sebenarnya mungkin itu adalah suatu kewajaran yang biasa dalam pergaulan remaja kini bahkan pacaran ini sekarang dianggap sebagai suatu kewajiban dalam prosesi pergaulan mereka. Padahal ketika dahulu prosesi pacaran ini tidaklah ada bahkan khususnya di Indonesia, pacaran itu dianggap sebagai suatu hal yang dianggap tabu dan bahkan sangat dilarang karena tidak sejalan dengan nilai dan norma khususnya dalam pandangan agama yang pada saat itu sifatnya sangat mengikat kuat terhadap masyarakat.

Pada awalnya pacaran ini merupakan seperti yang telah dikemukakan diatas sebagai prosesi mengenal satu sama lain dengan cara mengikat dan menyatakan hubungan mereka kedalam bentuk yang bisa dikatakan formal agar dapat mengenal secara intim. Namun pada perkembangannya pacaran disini seolah menjadi mode, bila seorang belum pernah pacaran bisa dikatakan ketinggalan zaman. Hal seperti itulah kiranya yang membuat remaja membangun persepsi wajibnya pacaran bagi kalangan mereka. Kegiatan pacaran ini sebenarnya implikasi dari rasa kebutuhan seseorang atau lebih karena kekurangan mereka dalam mendapat perhatian dan pengertian sebagai makhluk sosial, sehingga timbulah suatu kekuatan atau dorongan alasan yang menyebabkan orang tersebut bertindak untuk memenuhi kebutuhannya, dalam hal ini pacaran

Dimana sebagian orang tua menganggap jika ingin mendapatkan pasangan hidup yang cocok baiknya harus saling mengenal secara lebih intim lebih dahulu untuk mengetahui sifat-sifatnya seperti apa, apakah akan sejalan dan cocok ataukah tidak dengan menggunakan pacaran sebagai jembatan prosesi tersebut. Akibatnya sekarang dengan adanya dorongan itupun pacaran akhirnya berkembang dari suatu budaya menjadi sebuah tradisi. Budaya pacaran ini pada masyarakat Indonesia dulu tidak terlalu berkembang melesat seperti sekarang.

Salah satu hal yang menjadikan budaya pacaran ini menjadi tradisi adalah pada khalayak remaja adalah tak lain karena pengaruh media teknologi abad sekarang yang selama ini serta merta menyoroti kegiatan-kegiatan remaja yang di dalamnya lebih banyak terfokus kepada pacaran tersebut. Sehingga pada efeknya melalui media para remaja menganggap pacaran sebagai tren atau mode berbudaya pada abad ini. Awalnya pacaran tidak semudah itu merangsek masuk kedalam culture masyarakat Indonesia karena dianggap tidak sesuai dengan nilai dan norma masyarakat khususnya umat beragama Islam.

Budaya pacaran saat ini dengan budaya pacaran di waktu lampau sangat berbeda.
Read more…